JENIS-JENIS PELANGGARAN YANG DILAKUKAN SISWA
DI SEKOLAH
1. Pelanggaran yang Sering Dilakukan Siswa Di sekolah
Manusia adalah makhluk yang unik. Di mana antara individu yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Manusia bertindak sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak akan dapat hidup sendiri, sehingga selalu membutuhkan orang lain.
Manusia dalam kehidupan mengalami beberapa tahap perkembangan. Berawal dari masa bayi kemudian kanak-kanak lalu remaja dan dewasa. Semua itu akan selalu ada dan dialami oleh manusia dalam perkembangannya. Masa remaja merupakan bagian dari kehidupan manusia yang memiliki keunikan tersendiri. Ada beberapa pendapat yang menyatakan dan mendefinisikan tentang remaja. Di dalam hal ini ada ketidaksamaan pendapat dari beberapa orang, sehingga kita juga berusaha mengetahui dan mempelajari pendapat-pendapat tersebut yang sesuai dengan kehidupan remaja pada kehidupan yang nyata.
Mulai dari rentangan usia dalam remaja, ciri-ciri dari remaja, ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan remaja. Walau dalam pemaparannya terjadi perbedaan pendapat, tetapi perbedaan itu tidak mengakibatkan pertentangan antara individu dalam kehidupan. Dengan demikian kita sebaiknya mempelajari dan memahami segala hal yang berhubungan dengan remaja itu perlu dilakukan.
Siswa dalam usia sekolah adalah memasuki masa remaja. Dalam hal ini siswa selalu akan mencari tahu, mencoba, mentaati tatatertib atau bahkan melanggarnya. Oleh karena itu siswa sering mendapatkan permasalahan, yaitu :
a. Permasalahan siswa yang berhubungan dengan diri/ pribadi terdiri atas ;
- Perasaan dan pikiran mengenai fisik (jasmani).
Ada bentuk badan yang diidam-idamkan dan dipikirkan untuk dicapai. Diidamkannya bentuk badan atau wajah bintang film dalam poster-poster atau televisi, dibandingkan keadaan dirinya. Hal semacam ini menimbulkan rasa cemas bagi remaja karena dirinya tidak selalu manyamai idamannya. Pikiran diarahkan untuk memperoleh wajah yang demikian itu, sehingga mereka seringkali bersolek. Keadaan ini terutama terjadi pada masa remaja awal.
- Sikap dan perasaan mengenai kemampuan diri.
Remaja awal ini ingin berhasil dalam mengerjakan sesuatu, sementara itu di rumah dan di sekolah anak remaja awal tersebut seringkali menghadapi kegagalan dalam berbagai hal. Dirinya kadang-kadang bersikap apatis dan merasa telah gagal. Ini terjadi dalam masa remaja awal. Bantuan berupa dorongan/ motivasi dan pujian atas keberhasilan kecil yang dicapai remaja, diharapkan ada dari orang-orang disekelilingnya, sehingga terbentuk rasa percaya diri dan tidak putus asa.
- Sikap pandangan diri terhadap nilai-nilai.
Akibat perkembangan pikir, remaja awal memikirkan tentang nilai-nilai yang benar dan salah, yang baik dan buruk, yang patut dan tidak patut. Pertentangan antara nilai ideal dengan pelaksanaan, menimbulkan soal yang sering mereka pikirkan. Mereka mencari nilai-nilai itu sendiri untuk dijadikannya pegangan dalam masa dewasa.
b. Permasalahan siswa yang berhubungan dengan orang tua, antara lain berhubungan dengan ;
- Pelaksanaan tugas perkembangan dalam hal mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua. Remaja ingin bebas, menentukan tujuan hidupnya sendiri, sementara orang tua masih takut memberikan tanggungjawab pada remaja, sehingga terus membayangi remajanya. Remaja ingin diakui sebagai orang dewasa sementara orang tua masih tidak melepaskannya sebab belum cukup untuk diberi kebebasan.
- Kebutuhan-kebutuhan akan perhatian, kasih sayang dari orang tua, tidak selamanya dapat terpenuhi karena antara lain kesibukan dalam soal-soal ekonomis orang tuanya.
- Tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dengan kebergantungan secara ekonomis, khususnya dalam kelangsungan pendidikan/ sekolah. Kesemuanya menjadi bahan pemikiran dan dirasakan sebagai pengganggu hidupnya.
c. Permasalahan yang berhubungan dengan teman sebaya dan peranannya sebagai pria dan wanita, antara lain ;
- Pergaulan dengan teman sebaya menimbulkan permasalahan bagi remaja. Dalam remaja awal mulai mencari kelompok. Yang dipikirkan bagaimana supaya bisa diterima, populer, dan menunjukkan kemampuan-kemampuannya dalam kelompok.
- Pergaulan dengan teman sebaya lain jenis mendatangkan permasalahan yang cukup banyak mengenai remaja awal. Masalah yang timbul, antara lain; bagaimana menarik perhatian lawan jenis, bagaimana menghilangkan rasa malu, bagaimana berkencan. Remaja di sini membutuhkan kejelasan dengan permasalahan itu.
- Peranan diri sebagai pria dan wanita merupakan permasalahan yang timbul sebagai akibat tugas-tugas perkembangan yang harus dijalani remaja. Remaja sering bertanya pada dirinya, apakah sebenarnya peranan saya, orang yang bagaimanakah saya, teman yang bagaimanakah yang harus saya pilih?, dan sebagainya. Permasalahan itu ingin mereka tanyakan pada orang dewasa untuk mengurangi keragu-raguannya.
d. Permasalahan yang berhubungan dengan masyarakat luas, antara lain ;
- Pergaulan sehari-hari dalam masyarakat luas, mendatangkan masalah sejak remaja ke luar dari ikatan keluarga, sejak memperluas pergaulan dari kelompok teman sebaya. Remaja memikirkan cara-cara bertingkah laku yang sewajarnya dengan orang dewasa. Persoalan tentang perlakuan yang berlebihan atau perlakuan yang terlalu menarik diri dari orang dewasa sering mengganggu pikiran dan perasaannya.
- Persiapan dalam masa depan, sekolah, dan jabatan menjadi bahan pemikirannya. Remaja awal sering mempertanyakan guna sekolah terhadap lapangan kerja yang ada. Relevansinya, kecepatannya, status sosial-ekonomi yang dapat dicapai serta prestasi yang akan diraih. Kesemua itu menggeluti pikiran remaja awal.
Dari permasalahan-permasalahan yang ada siswa akan dapat melakukan suatu perlawanan yang bersifat aktif ataupun pasif. Terutama pada siswa yang dalam keadaan mendesak dan kurang mendapatkan perhatian dari orangtua, keluarga, masyarakat, guru, dan teman sebaya akan lebih mendominasi untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran.
Pelanggaran-pelanggaran yang sering dilakukan siswa di sekolah, antara lain ;
- Terlambat masuk sekolah.
- Keluar kelas tanpa izin.
- Memalsukan tanda-tangan wali kelas, orangtua atau kepala sekolah.
- Membawa minuman keras.
- Berkelahi/ main hakim sendiri.
- Merusak/sarana prasarana sekolah.
- Mengambil milik orang lain/ mencuri.
- Piket kelas tidak melaksanakan tugas.
- Seragam tidak lengkap.
- Makan di dalam kelas waktu pelajaran
- Terlibat dalam penyalahgunaan narkoba zat adiktif lainnya.
- Mengganggu, mengacau kelas lain/ membuat gaduh dan kerusuan.
- Bersikap tidak sopan, menantang guru dan karyawan sekolah.
- Mencoret-coret tembok, pintu, meja, kursi yang tidak semestinya.
- Menikah/kawin selama dalam pendidikan di sekolah.
- Membeli makanan waktu pelajaran
- Membuang sampah sembarangan
- Melompat pagar sekolah.
- Tidak ikut Upacara Bendera.
- Bermain di tempat parkir
- Membawa /menyebarkan selebaran yang menimbulkan keresahan.
- Membawa senjata tajam tanpa sepengetahuan sekolah.
- Merubah/memalsu raport.
- Mengikuti organisasi terlarang.
- Berhias yang berlebihan
- Membuat Surat Izin palsu.
- Bolos, keluar, meninggalkan sekolah tanpa izin.
- Membawa gambar porno.
- Melindungi teman yang salah.
- Memakai gelang, kalung, anting bagi pria
- Memakai perhiasan berlebihan bagi wanita
- Tidak memperhatikan panggilan
2. Klasifikasi Pelanggaran yang Dilakukan Siswa
Pelanggaran-pelanggaran yang sering dilakukan siswa di sekolah dari pengidentifikasian di atas dapat di klasifikasikan/ dikelompokkan menjadi :
2.1 Pelanggaran Ringan
Yang termasuk bentuk pelanggaran tatatertib siswa, yakni :
1. Terlambat masuk sekolah.
2. Keluar kelas tanpa izin.
3. Piket kelas tidak melaksanakan tugas.
4. Seragam tidak lengkap.
5. Makan di dalam kelas waktu pelajaran.
6. Membeli makanan waktu pelajaran.
7. Membuang sampah sembarangan.
8. Bermain di tempat parkir.
9. Berhias yang berlebihan yang dapat mengundang kejahatan.
10. Memakai gelang, kalung, anting bagi pria.
11. Memakai perhiasan berlebihan bagi wanita.
12. Tidak memperhatikan panggilan.
13. Rambut gondrong, tidak rapi.
14. Memberi warna rambut.
15. Berada di kantin pada waktu pergantian pelajaran.
2.2 Pelanggaran Sedang
1. Membuat Surat Izin palsu.
2. Bolos, keluar, meninggalkan sekolah tanpa izin.
3. Membawa gambar porno.
4. Melindungi teman yang salah.
5. Melompat pagar sekolah.
6. Tidak ikut Upacara Bendera.
7. Mengganggu, mengacau kelas lain/ membuat gaduh dan kerusuan.
8. Bersikap tidak sopan, menantang guru dan karyawan sekolah.
9. Mencoret-coret tembok, pintu, meja, kursi yang tidak semestinya.
2.3 Pelanggaran Berat
1. Memalsukan tanda-tangan wali kelas, orangtua atau kepala sekolah.
2. Membawa minuman keras.
3. Berkelahi/ main hakim sendiri.
4. Merusak/sarana prasarana sekolah.
5. Mengambil milik orang lain/ mencuri.
6. Membawa /menyebarkan selebaran yang menimbulkan keresahan.
7. Membawa senjata tajam tanpa sepengetahuan sekolah.
8. Merubah/memalsu raport.
9. Mengikuti organisasi terlarang.
10. Terlibat dalam penyalahgunaan narkoba zat adiktif lainnya.
11. Menikah/kawin selama dalam pendidikan di sekolah.
3. Pelayanan yang Diberikan Kepada Siswa yang Melakukan Pelanggaran
Di sini saya mengambil pelanggaran siswa yang membawa dan bahkan mengkonsumsi minuman keras. Siswa yang melakukan hal ini adalah siswa yang telah mengalami permasalahan taraf kuat. Di mana kegiatan yang ada tidak akan membuat dirinya menjadi lebih baik, tetapi akan mengarahkan siswa ke jurang kesesatan atau kebodohan.
Secara fisik dan psikis anak akan terlihat adanya dampak yang muncul akibat minuman keras ini. Minuman keras adalah bersifat merusak sel-sel otak manusia, pertumbuhan dan perkembangan anak akan juga terpengaruh seluruhnya.
Siswa yang telah dan sering mengkonsumsi minuman keras harus diadakan konseling individu. Siswa tersebut diberikan konseling secara perorangan. Diarahkan dan dibimbing kepada hal yang baik. Adanya peringatan dan penjelasan bahwa minuman keras itu merusak dan dari segi agama Islam sendiri juga diharamkan.
Konselor memanggil siswa tersebut ke ruang bimbingan dan konseling untuk dilaksanakannya konseling invidu tersebut. Siswa ditanya-tanyai guna mendapatkan informasi tentang sejauh mana siswa tersebut membawa dan mengkonsumsi minuman keras itu. Informasi yang didapat ditanggapi dengan pemikiran dan sikap yang dingin oleh konselor.
Dari informasi yang ada pada siswa tersebut, kita juga perlu menggali informasi dari teman dekatnya, tetangganya, bahkan orang tuanya. Selanjutnya konselor membimbing dan mengarahkan siswa tersebut untuk meninggalkan kegiatan membawa atau mengkonsumsi minuman keras itu. Diberikan materi-materi yang baik, dan mempengaruhi siswa untuk memikirkan dampak yang akan diterima siswa dari kegiatan tersebut sampai timbul adanya perubahan yang dilakukan siswa itu sendiri.
Siswa tersebut mulai diajak untuk kembali ke jalan yang benar. Diadakannya pendekatan keagamaan kepada siswa, di sini konselor dapat bekerjasama dengan guru pendidikan agama Islam. Di mana siswa tersebut diberikan pemahaman bahwa minuman keras itu menurut agama adalah kotor dan haram.
Dijelaskan dalam sebuah dalil Al-Qur'an dan hadits Nabi SAW yang di riwayatkan oleh imam bukhari dan muslim tentang hukum khamar dan hukuman bagi orang yang meminumnya.
قال الله تعالى فى كتابه الكريم
" يآ ايها الذين آمنوا أنّما الخمر و الميسر والأنصاب والأزلآم رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلحون " المائدة 90
روى البخارى ومسلم رحمهما الله تعالى بسنديهما الى انس بن مالك رضى الله عنه : انّ النبى صلى الله عليه وسلم أُتى برجل قد شرب الخمر فجلده بجريدتين نحو أربعين , قال ( اى انس ) وفعله ابو بكر, فلما كان عمر استشار الناس , فقال عبد الرحمن : أخفّ الحدود ثمانين , فأمر به عمر..............
( رواه البخارى فى كتاب الحدود باب ماجاء فى ضرب شارب الخمر , ومسلم فى كتاب الحدود باب حد الخمر , وأحمد فى المسند ج 2 ص 300 , ج 4 ص 7 )
Setelah membaca ayat diatas dan hadits di atas, sudah sangat terang sekali bahwa hukum khamar adalah haram, akan tetapi bagaimana dengan hukuman si pelaku (orang yang meminum khamar )…..? siswa juga harus dijelaskan lebih terang lagi.
Dalil Qur'an dan hadits Nabi SAW yang menetapkan bahwa khamar hukumnya haram meminumnya, ataupun mencicipinya. Dan khamar ( minuman keras ) termasuk memabukkan menurut definisi bahasa dan Syar'ie, hal ini telah di sebutkan oleh baginda Muhammad SAW yang di riwayatkan oleh istri tercinta beliau , Sayyidah A'isyah,
عن عائشة رضى الله عنها : سُئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن البتع فقال :" كل شراب أسكر فهو حرام " رواه مسلم كتاب لأشربة باب بيان أن كل مسكر خمر وأن كل خمر حرام
Hadits di atas sudah jelas sekali, bahwa setiap minuman yang memabukkan adalah hamar, dan hamar hukumnya haram dari segala aspek dan segi.
Menurut pendapat Ibnu hajar dalam kitabnya yang berjudul AL-FATHU, menyebutkan bahwa ada enam pendapat ulama tentang pidana bagi orang yang meminum khamar ( minuman keras ), akan tetapi saya akan menyebutkan sebagian saja dari enam pendapat tersebut :
1. Bahwa Nabi SAW tidak menyebutkan secara jelas tentang batas-batas cambukan dalam menjalankan eksekusi bagi si pidana peminum khamar.
2. Bahwa batas cambukan / hukuman bagi peminum khamar adalah 40 cambukan dan tidak boleh melebihi angka tersebut.
3. 80 cambukan, dan tidak boleh melebihi batas tersebut
4. Boleh melampaui batas-batas di atas dengan alasan –alasan yang jelas dan masuk akal.
Dilakukannya orientasi permasalahan kepada siswa tersebut. Konselor mencari titik perhatian, yang mana akan menentukan pusat dari penyebab pelanggaran itu dilakukan. Selain itu setelah diberikannya pemahaman siswa harus diperhatikan gerak-geriknya dalam melakukan perubahan dirinya.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini siswa harus berusaha untuk melakukan perubahan pada dirinya, peran orangtua sangat dibutuhkan, dan konselor selalu memberikan bantuan sampai siswa tersebut dapat meninggalkan kegiatannya itu.
10.20
JENIS-JENIS PELANGGARAN YANG DILAKUKAN SISWA DI SEKOLAH
Written By hmp BK trenggalek on Sabtu, 10 Desember 2011 | 10.20
19.37
Pengertian SEMINAR & WROKSHOP
Written By hmp BK trenggalek on Senin, 05 Desember 2011 | 19.37
A. SEMINAR
1. Memahami Pengertian Seminar
Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan. Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah.
Tidak berarti bahwa kelas tidak bisa menyelenggarakan seminar. Di kelas bisa pula diselenggarakan seminar. Yang penting bahwa kita mencoba membahas suatu masalah dengan argumen-argumen yang logis, tidak emosional. Para pembicaranya pun menggunakan gagasan, pendapat, tanggapan, pembahasan secara ilmiah pula. Lalu ada seotang pemrasaan yang menyajikan makalah.
2. Menyelenggarakan Seminar
Dalam menyelenggarakan seminar kelas, susunlah terlebih dahulu organisasi peleksanaannya. Seorang yang lain ditugasi sebagai pembahas khusus dari makalah yang disajikan. Seorang ditugasi sebagai moderator. Guru sebagai narasumber dan satu atau dua orang bertugas sebagai notulis yang bertugas menyusun laporan.
Seminar bukan diadakan untuk menetapkan suatu keputusan terhadap masalah yang dibicarakan. Seminar hanya membahas cara pemecahan masalah.
Karena inti dari sebuah seminar merupakan sebuah diskusi, laporan seminar pun merupakan laporan hasil diskusi. Oleh karena itu, laporan seminar hendaknya berisi hal-hal yang penting saja.
Susunan acara seminar dapat dibuat seperti berikut.
a. Laporan ketua.
b. Penyajian ketua.
c. Pembahasan oleh pembahas.
d. Diskusi.
e. Penyimpulan.
f. Penutup.
3. Menyusun Laporan Hasil Seminar
Laporan hasil seminar pada dasarnya sama dengan laporan hasil diskusi, terutama sistematiknya. Yang berbeda ialah materinya, yaitu bahan- bahan yang dilaporkan.
B. WROKSHOP
Beberapa literatur menyebutkan bahwa Workshop adalah pelatihan kerja, yang meliputi teori dan praktek dalam satu kegiatan terintegrasi.
Dimaknai dari kata dasarnya Workshop sendiri adalah tempat kerja bisa juga disebut Bengkel, dimana intinya workshop adalah tempat tenaga kerja (mekanik,montir dll) melakukan kegiatan teknis dengan didukung alat-alat kerja.
Definisi lain dari workshop adalah wadah atau tempat penampungan untuk memodifikasi data dan alat-alat.
01.42
WORKSHOP NASIONAL
Written By hmp BK trenggalek on Rabu, 30 November 2011 | 01.42
18.59
JADWAL PERKULIAHAN BK SMTR 5
Written By hmp BK trenggalek on Jumat, 11 November 2011 | 18.59
07.14
klo pengen tes buta warna di sini yaa
Written By hmp BK trenggalek on Kamis, 03 November 2011 | 07.14
05.07
ringkasan Konsep Dan Lingkup komunikasi (drs.vitalis)
POKOK-POKOK DAN PROSPEK KOMUNIKASI SERTA APLIKASINYA
DALAM BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Konsep Dan Lingkup komunikasi
1.Konsep Komunikasi
Komunikasi
telah menjadi masalah bagi semua orang,termasuk dalam bidang layanan bimbingan
dan konseling di sekolah.ini smua di sebabkan karena semakinberkembang pesatnya media informasi dan semakin kompleksnya berbagai macam
hubungan.
Komunikasi
merupakan kebutuhan yang mutlak bagi bagi kehidupan manusia (“Natur give us two ears and only one muth,so
that we could listen twice as much as we speak”) .Melalui komunikasi,orang
dapat merencanakan masa depan,membentuk kelompok,dan lain lain.Dengan
komunikasi kita dapat menyampaikan informasi,opini,ide,dll.
2.Lingkungan Komunikasi
Dengan berkembangnya komunikasi maka dengan
sendirinya lingkup komunikasi mengalami perubahan yang mendasar.Banyak ahli
komunikasi yang menguraikan lingkup komunikasi sebagai berikut:
a. Komunikasi bentuk Spesial
Komunikasi bentuk spesial ini di bedakan menjadi:
1.Komunikasi Personal,meliputi:
(a) Komunikasi antar pribadi,
Ex:Pertemuan antara seorang konselor dan konseli dalam proses konseling.
(b) Komunikasi dengan Dirinya Sendiri
Ex:Seorang
yang sedang meditasi,merenung.dll
(c) Komunikasi dengan isyarat
Ex:Body
language(bahasa tubuh) tujuannya adalah merespon konseli dengan memanfaatkan
dalam rangka menggali informasi/data yang di gunakan untuk terapi.
(d) Komunikasi kerohanian
Ex:Doa,meditasi,dll
(e) Komunikasi kelompok
Ex:Briefing,ceramah,dll
(f) Komunikasi massa
Ex:Jurnalistik,pameran,propaganda,dll
2.Komunikasi Media,meliputi:
(a) Media
umum(surat,telephone,telegrap,dll)
3.Komunikasi Efek
Komunikasi
efek dapat meliputi (personal opinion,publick opinion,
majority opinion,dan general opinion.)
B.Pengertian Komunikasi
Komunikasi dalam Kamus Besar Besar Bahasa indonesia
mempunyaiarti:perhubungan,hubungan dengan
orang banyak(Depdiknas,(2005:585):
Ensiklopedia umum (1986) menyatakan bahwa
komunikasi
adalah perhubungan,yaitu pengiriman dan penerimaan berita antara dua orang
atau lebih.
Ada beberapa pengertian komunikasi yang di definisikan
oleh beberapa pakar antara lain oleh Lunandi,(1990:15).James A.F.Stoner,(dalam
Vitalis,2003).John R.Schemerhon,cs(dalam Widjaya,2986:8).William F.Glueck(dalam
Vitalis,1989).Charles H.Cooley(dalam Vitalis(1992:2).Carl I Houland (dalam
AW.Widjaya:1996).Sir Geral Barry(dalam Vitalis,2003)William Albig(dalam
Vitalis,2003).Wilbur Scharmm(dalam Vitalus,1989).Berdasarkan definisi dari
pakar2 tersebut di atas maka secara garis besar dapat di simpulkan bahwa
komunikasi adalah:
(a) Penyampaian informasi dari seseorang Kepada
orang lain
(b) Dalam proses
komunikasi timbul perubahan perilaku atau perbuatan penyampaian pesan atau pengoperan lambang lambang yang mengandung
arti
(c) Perbuatan
tersebut berupa penyampaian pesan atau gagasan atau informasi dari komunikator
kepada komunikan.
(d) pemindahan atau
penyampaian informasi dalam komunikasi mengenai pikiran,perasaan atau kehendak
untuk mencapai persamaan.
C.Tujuan Komunikasi
Pada umumnya komunikasi dapat
mempunyai beberapa tujuan antar lain sbb:
1
Membentuk pengertian tentang hal yang
diinformasikan
2
Meningkatkan pemahaman diri orang yang di ajak
berkomunikasi
3
Supaya gagasan, ide,informasi yang di
komunikasikan dapat di terima
4
Menggerakkan orang lain melakukan sesuatu.
Singkat kata tujuan komunikasi adalah:timbulnya pengertian
,mengharapkan dukungan gagasan dan tindakan,perubahan tingkah laku.
D.Fungsi Komunikasi
Mengenai tukar meukar informasi,ide,gagasan,maka fungsi
komunikasi adalah:
1.
Informasi :pemgumpilan,penyimapan,pemrosesan
yang di butuhkan agar dapat di mengerti dan beraksi secara jelas terhadap
kondisi lingkungan dan orang lain.sehingga dapat ,mengambil kesimpulan dengan
cepat.
2.
Sosialisasi:Penyediaan sumber ilmu
pengetahuan yang memungkinkan orang
bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat.
3.
Motivasi
:Menjelaskan tujuan komunikasi dengan sejelas jelasnya,mendorong orang
menentukan pilihan dan keinginannya.
4.
Diskusi
:Menyediakan data dan saling tukar informasi/data yang di perlukan untuk
kemupakatan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah masalah yang
di hadapi oleh kelompok maupun individu.
5.
Pendidikan:Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga
mendorong perkembangan kognitif.
6.
Memajukan kebudayaan: Menyebarkan hasil kebudayaan
dan seni dengan maksud melestarikan warisan masalalu.
7.
Hiburan : Penyebar luasan
sinyal,simbol,tanda,kesusasteraan,kesenian,dan olah raga atau rekreasi.
8.
Integrasi : Menyatukan bangsa melalui berbagai
pesan,informasi,menghargai pandangan orang lain.
E.Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi mempunyai beberapa
unsur,yaitu:source(sumber),komunikator,message,channel,komunikan,dan
efek(hasil).
1. source(sumber)
Sumber adalah dasar yang di gunakan di dalam
penyampaian pesan,dan yang dapat di gunakan untuk memperkuat pesan itu sendiri.
2. Komunikator
Komunikator
dapat berupa individu yang menyampaikan pesan(message).
Komunikator
mempunyai beberapa gaya,antara lain:
a.)
Komuikator yang bersifat membangun
b.)
Komunikator yang bersifat mengendalikan
c.)
Komunikator yang bersifat melepaskan diri
d.)
Komunikator yang menarik diri
3. Pesan (message)
Pesan adalah keseluruhan dari apa
yang di sampaika oleh komunikator
Dalam penyampaian pesan,harus
mempunyai syarat syarat sbb:
(a)
Berisi hal hal yang bersifat umum dan mudah d mengerti/di pahami
(b)
Pesan harus jelas
(c)
Pesan yang di sampaikan lebih bersifat positif
(d)
Seimbang
antara yang positif dan negatif
(e)
Menggunakan bahasa yang jelas
(f)
Di sesuaikan dengan keinginan dari penerima
4. saluran(Channel)
Saluran
adalah alat / sarana untuk menyampaikan pesan dari sang komunikator kepada
komunikan.
Dalam komunikasi di kenal dengan dua
saluran,yaitu saluran formal(bersifat resmi) dan saluran non formal(tidak
resmi)
5. komunikan
Komunikan
/ penerima pesan dapat di golongkan menjadi 3 jenis,yaitu personal,kelompok,dan
massa.
Personal d tujukan untuk
individu,kelompok di tujukan untuk kelompok tertentu,dan komunikasi massa d
tujukan kepada orang banyak.
6. Hasil(effect)
Effect adalah hasil akhir dari
proses komunikasi,yaitu sikap/perilaku yang
sesuai atau tidak sesuai dengan harapan( kekinginan )
F. Tahapan Dan Prosedur Yang Perlu Diperhatikan Dalam Komunikasi
Cutlip dan Centre(dalam
A.Widjaya,1996) berpendapat bahwa komunikasi yang efektif harus di
laksanakan melalui empat tahap,yaitu: fact finding,planning,communicating dan
evaluation.Sedang
prosedur yang
perl u di perhatikan agar efektif adalah:perhatian(attention),rasa
tertarik(interst,),keinginan(desire), dan tindfakan (action)
.
G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Komunikasi
1. Faktor yang dapt memperlancar proses komunikasi
Bahasa,pendidikan,kebudayaan,ketrampiolan(skill),sikap(attitude),keadaan
lahiriah,sistem sosial,alat,dan kepribadian.
2. Faktor yang
menghambat komunikasi
Kebisingan,keadaan
psikologis,kekurangan ketrampilan,bahsa.
Di samping itu masih perlu di perhatikan beberapa
faktor,yaitu:keadaan agraeis,tingkat kebutaan huruf yang tinggi,kondisi sosial
budaya yang tidak mendukung,dan keadaan politik serta ekonomi.
H. PROSES KOMUNIKASI
Pemikiran tentang komunikasi
pada dasarnya meliputi:sender/komunikator(encoder);pesan(message)komunikator
kepada komunikan,alat yang di gunakan,waktu atau jadwal
pelaksanaan,sasaran,latar belakang pengetahuan dan pendidikan komunikator dan
komunikan.
by:imam mubarok
by:imam mubarok
04.55
Mengenal kepribadian diri anda sendiri sangatlah penting
caps from: http://www.teskepribadian.com/tips-mengetahui-kepribadian-diri.php
Tips Mengenal Kepribadian Diri
Mengenal kepribadian diri
sendiri sangatlah penting. Karena dapat membantu anda meraih kesuksesan
dalam kehidupan pribadi dan karir profesional. Ikutilah Tips-tips
penting berikut ini untuk mengenal kepribadian diri anda dengan lebih
komprehensif dan untuk memaksimalkan kecenderungan sukses anda di masa depan.
Kepribadian dapat dinilai
melalui berbagai cara. Dalam ilmu psikologi, ada dua macam tes
kepribadian yang dapat anda menfaatkan untuk mengetahui jenis dan
karakter kepribadian anda. Yaitu tes kepribadian grafis dan tes
kepribadian kuesioner. Ambillah berbagai macam tes kepribadian tersebut
untuk mengenal lebih banyak aspek kepribadian dalam diri anda.
|
|
Ketika anda mengerjakan tes kepribadian
grafis seperti tes DAP, Baum Tree Test, HTP, dan Tes Wartegg,
janganlah anda melihat cara penilaiannya (assessment) terlebih dulu.
Setelah selesai lihatlah cara penilaian. Anda dapat mengetahui tipe-tipe
kepribadian diri anda sendiri lengkap dengan kelebihan dan
kekurangannya. Tugas anda sekarang adalah memperbaiki
kekurangan-kekurangan anda untuk meningkatkan kecenderungan sukses anda
di masa depan.
|
|
Ketika mengerjakan tes kepribadian
kuesioner (Enneagram, MBTI, MAPP, EPPS, dll) jujurlah terhadap diri
sendiri. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang disediakan sesuai dengan
kondisi diri anda. Jangan berfikir terlalu lama, tapi jawablah dengan
spontan. Pilih jawaban yang "anda banget".
|
|
Jangalah anda berhenti pada tahap
mengenal kepribadian anda saja. Namun setelah anda mengenal tipe
karakter kepribadian anda, sadarilah. Akuilah. Perbaiki diri ! Semakin
banyak aspek kepribadian yang anda perbaiki, semakin besar pula potensi
anda untuk sukses dalam karir dan kehidupan.
|
caps from: http://www.teskepribadian.com/tips-mengetahui-kepribadian-diri.php
04.53
Cara Cepat Mengenali Karakter Personality Orang Lain
Anda ingin mengenali temparemen
atau elemen dasar orang lain meskipun baru 30 menit ketemu? Bisa.
Meskipun ingat, bahwa kebanyakan kita adalah kombinasi dari temparemen
yg ada. Gunakan cara berikut sekedar untuk menemukan clue awal yang perlu Anda konfirmasikan kemudian.
Catatan: post ini didasarkan pada wawasan Personality Plus, di mana di sana ada elemen udara (sanguinis), elemen api (koleris), elemen tanah (melankolis), dan elemen air (plagmatis)
Lihat sorot matanya:
- Klo sorot matanya sering berbinar dan tampak berkaca-kaca ceria, pupil matanya cenderung besar, maka dia sanguinis udara
- Klo sorot matanya tajam, dan berani bertatap pandangan lama, maka dia koleris api, sperti gambar di bawah ini.
Perhatikan cara dia berbicara:
- Klo dia banyak bicara dan tertawa, heboh, serta punya banyak guyonan, suka ngerjain orang, maka dia sanguinis udara
- Klo dia sering pake perkataan seperti “tergantung” atau apapun yg menunjukkan dia banyak banget yg dipertimbangkan, maka dia melankolis tanah
- Klo waktu ndengerin Anda bicara dia sering banget pake pose non verbal tangan ke wajah, maka dia melankolis tanah
- Klo dia sering bilang “minta maaf” atau semacamnya, maka dia melankolis tanah
- Klo ngomongnya pelan, lebih suka mendengarkan ketika ada di kerumuman, pendengar yg baik, maka dia adl phlegmatis air
Perhatikan sikap tubuhnya
- Klo waktu dia bicara seluruh wajah dan kebanyakan anggota tubuhnya ikut gerak utk memperkuat pesan, maka dia sanguinis udara
- Klo pada waktu duduk dia ndak bisa diam, maka dia sanguinis udara
- Klo pada waktu duduk sikapnya tegak, gayanya defensif dan/atau superior (i.e. tangan bersilang di depan dada, kedua tangan diletakkan di belakang tengkuk), maka dia koleris api
- Klo pada saat duduk sikap nonverbalnya tampak spt orang yg sedang mengevaluasi (i.e. tangan di dagu, tangan di pipi) maka dia melankolis bumi
- Klo pada saat duduk pinggangnya lebih dekat atau menyentuh alas duduk, maka dia phlegmatis air
Dari sini aja, Anda sudah bisa ngeliat
bahwa yang paling gampang terlihat adl kaum sanguinis udara. Penampilan
dan perilakunya memang sedemikian mencolok. Dari sini, berarti klo mau
menemukan phlegmatis atau melankolis, maka cari aja mereka yg ndak
begitu tampak mencolok.
Lihatnya sikap dia ke orang lain:
- Klo dia ndak sungkan utk nanya2 dan ngomongin rahasia orang lain, maka dia sanguinis udara
- Klo dia tiba-tiba aja mbetulin kerah baju Anda yg melenceng, ngambilin ballpoin orang lain yg jatuh meski agak jauh dari posisinya, maka dia koleris api
- Klo dia secara otomatis cenderung suka nyuruh2 orang, atau gigih banget membuat orang lain menerima pendapatnya, maka dia koleris api
- Klo dia sepertinya amat ndak keberatan utk beda pendapat hingga sampai berdebat alot dg orang lain, maka dia koleris api
- Klo dia begitu peka pada bagaimana orang lain memberi tanggapan, maka dia melankolis bumi
- Klo dia sampe bisa menangis atas cerita orang lain, maka dia melankolis bumi
- Klo dia nurut, hampir2 ndak bisa nolak, atau malah ndak bisa nolak request orang lain, maka dia phlegmatis air
Lihat caranya berpakaian:
- Klo pakaiannya relatif (paling) trendi, atau warnanya ngejreng bukan main, atau apapun yg mbikin dia tampak mudah dibedakan dg yg lain, maka dia tu sanguinis udara
- Klo dia sering minta baju, tas atau apapun yg dia miliki dikomentari ama teman2nya, maka dia tu sanguinis udara
- Klo model pakaian dan style-nya konservatif (i.e. bukan motif berani, kemeja dimasukkan baju, dst), maka dia melankolis
Perhatikan ketika dia sedang diminta mengambil keputusan
- Bila mikirnya lama, dan ketika ditanya dia memberikan buanyak sekali pertimbangan, maka dia adl melankolis bumi
- Bila mikirnya lama, dan tampak banget bahwa dia ternyata ndak sedang berpikir keras dan lebih suka klo dia nurut aja ama keputusan yg sudah ada, maka dia adl phlegmatis air
- Bila mikirnya cepat, dan itu karena dia tahu manakah alternatif yg paling atau lebih menyenangkan, maka dia adalah sanguinis udara
Klo yg berikut ini adalah melankolis. Dalam temparemen yg ekstrim, tipikal sorot matanya tampak seperti ini.
So, jadi gini. Ketika Anda baru aja dikenalkan:
- dengan Sanguinis, maka ingat bahwa dia tu senang dipuji, ketika dia bercanda sebaiknya Anda tertawa. Anda boleh2 aja ngeledek dia, tapi berhati-hatilah untuk tidak mengkritik dia.
- dengan Koleris, maka ingat bhw dia suka banget ktk orang lain memberi pengakuan atau kagum akan segenap pencapaian dia. Biarkan aja dia banyak bicara dan bersikap dominan. Anda tak harus sepakat dg apa2 yg dia omongkan, tapi sebaiknya Anda (terlihat) mendengarkan dg baik apa yg dia sampaikan.
- dengan Melankolis, maka ingat2lah bhw dia tu ndak suka omongan mbulet atau basa basi berlebihan. Ngati-ngati klo ngguyoni dia. Perasaannya paling peka ketimbang yg lain. Ndak perlu juga mengkritik dia. Para melankolis biasanya sudah amat pintar mengkritisi dirinya.
- dengan Phlegmatis, Anda ndak punya terlalu banyak larangan. Phlegmatis adl kaum yg paling easy going dan enak diajak ngobrol.
Untuk hadapi setiap temparemen, kita
perlu tahu dulu apa yang mereka butuhkan dan hindarkan, untuk kemudian
bisa melakukan penyikapan yang bersesuaian. Anda bisa mengacu pada
daftar berikut. Dan sebagai catatan, daftar yang berikut ini akan paling
terlihat pada anak-anak atau remaja atau mereka yang mencapai
ekstrimitas (ingat bahwa kita biasanya kombinasional)
Untuk Sanguinis, yang mereka butuhkan:
- Perhatian
- Dukungan
- Kasih sayang
- Penerimaan
Dan yang mereka hindari:
- Tugas membosankan
- Rutinitas
- Kritik
- Detail
- Sasaran terlalu tinggi
Untuk Koleris, yg mereka butuhkan:
- Penghargaan prestasi
- Peluang memimpin
- Partisipasi memutuskan
- Sesuatu utk diatur
Lalu yang mereka hindarkan:
- Istirahat
- Kebosanan
- Permainan yang tak mungkin dimenangkan
Untuk Melankolis, yang mereka harapkan:
- Kepekaan keinginan
- Kualitas prestasi
- Ruang sendiri
- Ketenangan stabilitas
- Dukungan orang tua
- atau singkatnya: Sensitivity – Support – Space – Silence
Yang mereka hindari:
- Keributan
- Kebisingan
- Urusan2 sepele
- Diolok-olok
Untuk phlegmatis, yang mereka butuhkan:
- Relaksasi dan Santai
- Perhatian
- Pujian
- Motivasi penuh kasih
Yang mereka hindari:
- Konflik – Konfrontasi
- Inisiatif
- Keputusan
- Kerja ekstra
- Tanggung jawab
Selamat dipraktekkan dan dilatih.
Silahkan juga buat temen-temen yang mau berbagi pengalaman pribadi ttg
bagaimana cara mengenali keempat temparemen yg ada
16.21
strees di sekolah
Written By hmp BK trenggalek on Rabu, 02 November 2011 | 16.21
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Stres Sekolah
Stres
sekolah merupakan hal yang perlu diperhatikan, karena di dalam hal ini siswa
selalu mendapatkan tuntutan dan tekanan yang dapat mempengaruhi perkembangan
peserta didik. Dari berbagai penelitian yang dilakukan stres sekolah menjadi
sesuatu yang dapat mengakibatkan siswa menjadi jenuh dan dapat mengalami
perlawanan aktif ataupun perlawanan pasif.
Verma, dkk
(2002), mendefinisikan bahwa stres sekolah adalah stres siswa yang bersumber
dari tuntutan sekolah. Tuntutan sekolah ini lebih difokuskan pada tuntutan
tugas – tugas sekolah dan tuntutan dari guru – guru di sekolah.
Desmita
(2005) mendefinisikan stres sekolah sebagai ketegangan emosional yang muncul
dari peristiwa – peristiwa kehidupan di sekolah dan perasaan terancamnya
keselamatan atau harga diri siswa, sehingga memunculkan reaksi – reaksi fisik,
psikologis dan tingkah laku yang berdampak pada penyesuaian psikologis dan
prestasi akademis.
Jadi, stres
sekolah adalah kondisi stres atau perasaan tidak nyaman yang dialami oleh siswa
akibat adanya tuntutan sekolah yang dinilai menekan, sehingga memicu terjadinya
ketegangan fisik, psikologis, dan perubahan tingkah laku, serta dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
2.2 Sumber Stres Siswa
Sumber
stres siswa beragam macamnya, hal ini dipengaruhi oleh berbagai sumber yang
menuntut, menekan dan kondisi yang mengharuskan seorang siswa untuk melakukan
hal yang tidak diinginkannya.
Sumber –
sumber itu dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat), yaitu sebagai berikut :
1. Tuntutan Fisik
Dapat didefinisikan sebagai
stres siswa yang bersumber dari lingkungan fisik sekolah. Sumber itu antara
lain :
a. Keadaan iklim ruang kelas dan iklim
lingkungan sekolah yang tidak mendukung untuk meningkatkan semangat belajar.
b. Kondisi ruang kelas dalam temperatur
tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan siswa sering mengalami tubuh yang panas dan
menimbulkan tidak nyamannya siswa dalam menjalani pendidikan di sekolah.
c. Kurangnya perhatian terhadap pancahayaan
atau penerangan dan ventilasi udara di dalam ruang kelas.
d. Perlengkapan atau sarana yang kurang
menunjang dan kurang memadai dalam proses pembelajaran.
e. Kebersihan dan kesehatan di sekolah yang
dirasa kurang.
f. Daftar pelajaran yang terlalu berlebihan
dan dapat membebankan siswa.
g. Keamanan dan penjagaan sekolah yang kurang
dilakukan.
2. Tuntutan Tugas
Merupakan stres yang bersumber
dari tugas – tugas pelajaran yang harus dikerjakan atau dihadapi oleh peserta
didik yang dapat menimbulkan perasaan tertekan dan terbebani. Misalkan :
a. Tugas – tugas yang harus dikerjakan setiap
hari di sekolah. Setiap guru yang mengajar hampir semuanya memberikan tugas di
sekolah setiap harinya.
b. Tugas – tugas yang dikerjakan di rumah.
c. Siswa harus memenuhi tuntutan kurikulum
yang diterapkan di sekolah dari dinas pendidikan.
d. Siswa harus menghadapi ulangan atau ujian
untuk mendapatkan penilaian dari hasil belajarnya.
e. Siswa harus mentaati tata tertib atau
peraturan sekolah yang ada dan menjadikan dirinya untuk disiplin sekolah.
3. Tuntutan Peran
Adalah stres sekolah yang
bersumber dari peran siswa, guru dan orang – orang yang mendukung siswa
bersekolah.
Misalnya :
a. Seorang siswa diharapkan mendapat nilai
yang bagus. Hal ini sangat ditentukan oleh peran siswa sendiri untuk belajar
dan guru dalam memberikan pengajaran.
b. Guru suatu pelajaran tertentu yang bukan
bimbingan dan konseling bertindak sebagai konselor.
c. Konselor atau guru bimbingan dan konseling
dianggap sebagai polisi sekolah.
4. Tuntutan Interpersonal
Ialah stres siswa yang
bersumber pada tuntutan dalam melakukan interaksi sosial atau mejalin hubungan
baik dengan orang lain.
Contohnya :
a. Menemukan teman – teman baru pada awal
masuk sekolah. Para siswa dari berbagai sekolah tingkatan di bawahnya yang
bersekolah sama di satu tempat.
b. Peserta didik mulai mengenal lawan jenis,
sehingga peserta didik menjalin suatu hubungan pribadi.
2.3
Dampak Stres pada Siswa
Karena
banyaknya sumber stres di sekolah, dapat menimbulkan berbagai dampak yang
berbeda. Dampak itu dapat berupa dampak positif ataupun dampak negatif bagi
siswa yang antara lain sebagai berikut :
1. Dapat meningkatkan kesadaran, kesiapan dan
prestasi diri pada stres sedang.
2. Dapat menimbulkan kemunduran prestasi,
tingkah laku dan berbagai problem fisik dalam stres yang tinggi.
3. Dapat memungkinkan siswa menentang atau
berbicara di belakang guru.
4. Petunjuk bahwa seseorang itu rajin dan hati nuraninya tidak tumpul. Hal ini
terbukti bahwa orang yang mengalami stres di sekolah adalah orang yang aktif
dan selalu berpikir.
2.4
Cara Mengatasi Stres yang Dialami Siswa
Pada
hakekatnya stres sekolah tidak dapat dihilangkan sama sekali, tetapi dapat direduksi
atau diturunkan intensitasnya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru dalam
mengatasi stres yang dialami peserta didik, antara lain :
1. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif.
Terjadinya situasi atau suasana yang baik antara siswa, guru dan seluruh warga
sekolah.
2. Seorang konselor yang bersikap proaktif
dalam memberikan pelayanan pada siswa atau konseli, sehingga siswa yang
mengalami stres sekolah mendapat bantuan dalam memahami masalah yang
dialaminya.
3. Peserta didik harus bersikap aktif. Ketika
dalam mengikuti pendidikan harus mendapatkan dorongan dari diri sendiri untuk
belajar.
4. Keadaan ruang kelas yang dapat
dikondisikan, mulai dari penerangan, ventilasi udaranya, iklim yang bersahabat,
serta sarana dan prasarana yang menunjang serta memadai.
5. Tugas – tugas yang diberikan juga harus
melihat dan memperhatikan kondisi atau keadaan siswa.
Di sini ada
beberapa usulan untuk mengatasi stres yang sedang kita alami, yaitu :
1. Kenali persis apa yang membuat stres.
”Cerdiklah orang yang melihat malapetaka kemudian menyembunyikan diri,” kata
sebuah pepatah bijak. (Amsal 22:3) Tapi, kamu tidak bisa menyembunyikan diri
dari stres yang membebani kalau kamu tidak cari tahu dulu penyebab utamanya.
Maka, coba lihat lagi komentar-komentar yang tadi kamu tulis. Penyebab stres
mana yang paling kamu rasakan.
2. Lakukan riset. Misalnya, jika kamu sering stres gara – gara PR-mu menumpuk, carilah saran – saran di artikel ”Kaum Muda Bertanya—Bagaimana
Saya Bisa Punya Waktu untuk Mengerjakan PR”.
3. Rencanakan tanggapan. Kalau kamu stres soal reaksi teman setelah mereka tahu tentang
kepercayaan agamamu, jangan tunggu sampai ditanya. Pikirkan mulai sekarang cara
menjawabnya. (Amsal 29:25) ”Yang membuatku berhasil,” kata Kelsey, 18 tahun,
”adalah karena aku mempersiapkan diri sebelum situasinya muncul. Aku sudah
menentukan akan bilang apa jika ada yang bertanya soal kepercayaanku.” Itu juga
yang dilakukan Aaron yang berusia 18 tahun di Belgia. ”Aku memikirkan kira-kira
pertanyaan apa yang bakal diajukan, lalu aku mempersiapkan jawabannya,” kata
dia. ”Kalau tidak, aku enggak bakalan berani cerita tentang kepercayaanku.”
4. Jangan menunda-nunda. Jarang ada masalah yang
hilang hanya dengan membiarkannya. Malah, masalah itu biasanya semakin parah
dan kamu pun bertambah stres. Misalnya, kalau kamu adalah Saksi Yehuwa, memberi
tahu hal itu secepat mungkin bisa menjadi perlindungan. Marchet, yang sekarang
berusia 20 tahun, mengatakan, ”Sejak awal tahun ajaran baru, aku selalu
mengajak ngobrol teman tentang hal-hal yang mengarah ke kepercayaan Alkitabku.
Menurutku, semakin ditunda memperkenalkan diri sebagai Saksi, semakin sulit
jadinya. Lega rasanya kalau aku sudah memberi tahu keyakinanku dan hidup sesuai
dengannya sepanjang tahun.”
Mintalah
bantuan. Sekuat apa pun atlet angkat beban, pasti ada batasnya.
Kamu juga. Tapi, kamu tidak perlu memikul beban itu sendirian. (Galatia 6:2)
Tidakkah sebaiknya kamu bicara dengan orang tuamu atau orang Kristen lain yang
matang? Perlihatkan jawaban-jawaban yang tadi kamu tulis dalam artikel ini.
Diskusikan dengan mereka bagaimana kamu bisa mengatasi sebagian dari
masalah-masalah itu. Liz, di Irlandia, memberi tahu ayahnya bahwa dia takut
jadi bulan-bulanan teman karena kepercayaan agamanya. ”Setiap hari,” kata Liz,
”ayahku berdoa bareng denganku sebelum meninggalkanku di sekolah. Jadi aku
selalu merasa tenang.”
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Desmita. M.Si, Psikologi Perkembangan Peserta Didik.
PT. Remaja Rosdakarya. Bandung : 2009
http://www.iblogronnp.com/2009/07/how-can-i-cope-with-stress-at-school.html
22.37
Simulation of BK
Written By hmp BK trenggalek on Selasa, 01 November 2011 | 22.37
Simulation of BK merupakan Program Kerja dari Seksi Bidang Akademik yang direncanakan pelaksanaannya setiap 1 bulan sekali. Kegiatannya adalah latihan bersama dengan praktek/ simulasi tentang kegiatan-kegiatan BK, seperti; dinamika kelompok, konseling kelompok, bimbingan kelompok, konseling individual, dll....
INFO TERBARU ; Hari Senin, 21 November 2011 pukul 18.00WIB di Kampus STKIP PGRI Trenggalek akan diadakan Kegiatan ini pertama kali dengan mengambil tema "DINAMIKA KELOMPOK". Info lebih lanjut dapat menghubungi 087764142919 (Tri S)
sie. INFOKOM
INFO TERBARU ; Hari Senin, 21 November 2011 pukul 18.00WIB di Kampus STKIP PGRI Trenggalek akan diadakan Kegiatan ini pertama kali dengan mengambil tema "DINAMIKA KELOMPOK". Info lebih lanjut dapat menghubungi 087764142919 (Tri S)
sie. INFOKOM
23.54
OSPEK MABA BK TRENGGALEK 2010
Written By hmp BK trenggalek on Senin, 31 Oktober 2011 | 23.54
23.32
MASA PUBER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan adalah suatu proses yang
mengarah ke depan dan tidak akan kembali atau tidak begitu saja dapat diulang
kembali. Maksudnya perkembangan individu tersebut mengalami perubahan yang
sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali pada kehidupan
yang lalu, dan ia akan terus berkembang mengarah ke depan.
Manusia adalah
makhluk yang unik. Di mana antara individu yang satu dengan yang lain memiliki
perbedaan. Manusia bertindak sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Manusia tidak akan dapat hidup sendiri, sehingga selalu membutuhkan orang lain.
Manusia dalam
kehidupan mengalami beberapa tahap perkembangan. Berawal dari masa bayi
kemudian kanak-kanak lalu remaja dan dewasa. Semua itu akan selalu ada dan
dialami oleh manusia dalam perkembangannya.
Masa puber
merupakan bagian dari kehidupan manusia yang memiliki keunikan tersendiri. Ada
beberapa pendapat yang menyatakan dan mendefinisikan tentang puber. Di dalam
hal ini ada ketidaksamaan pendapat dari beberapa orang, sehingga kita juga
berusaha mengetahui dan mempelajari pendapat-pendapat tersebut yang sesuai
dengan kehidupan individu pada kehidupan yang nyata.
Mulai dari
rentangan usia pada masa puber, ciri-ciri dari pubertas, ataupun hal-hal lain
yang berkaitan dengan masa puber. Walau dalam pemaparannya terjadi perbedaan
pendapat, tetapi perbedaan itu tidak mengakibatkan pertentangan antara individu
dalam kehidupan. Dengan demikian kita sebaiknya mempelajari dan memahami segala
hal yang berhubungan dengan individu pada masa puber ini.
1.2 Tujuan
Setelah mempelajari perkembangan pada masa puber ini
kita sebagai calon konselor diharapkan :
a. Mempunyai
wawasan dan pengertian tentang individu pada masa puber.
b. Memahami
tahapan yang terjadi dan dialami oleh individu dalam kehidupan pada masa puber.
c. Beberapa
masalah yang sering timbul pada masa puber yang ditemukan oleh individu.
d. Melakukan
langkah-langkah yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan dalam menangani
masalah-masalah yang timbul pada masa puber jika kita menjadi seorang konselor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pubertas
Pubertas berasal dari bahasa latin
“pubescere”, artinya mendapat rambut kemaluan, yakni masa awal terjadinya
pematangan seksual, sehingga dapat disimpulkan bahwa pubertas (puberty) ialah
suatu periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi dengan pesat.
Masa puber merupakan suatu peralihan
antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 10/12 tahun sampai
dengan 16/18 tahun. Pada anak perempuan, biasanya akan mengalami pubertas yang
lebih dahulu dibandingkan dengan anak laki-laki, yakni pada saat anak berusia
10 tahun sampai 16 tahun. Proses pubertas pada anak perempuan ini timbul karena
keluarnya hormon estrogen yang diproduksi tubuh yang akan mengubah bentuk luar
dari tubuh anak perempuan dan membuat organ-organ genitalnya berkembang.
Pubertas adalah periode dalam rentang
perkembangan ketika anak - anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk
seksual. Seperti diterangkan Root (dalam Hurlock, 1980) bahwa Masa puber adalah
suatu tahap dalam perkembangan di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan
tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan
dalam pertumbuhan somatic dan perspektif psikologis.
Kata pubertas berasal dari kata latin
yang berarti “usia kedewasaan“. Kata ini lebih menunjukkan pada perubahan fisik
daripada perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu secara matang
secara seksual dan mampu memberikan keturunan. Sehingga berdasar pengetahuan
saat ini, harapan sosial berkembang dalam bentuk tugas perkembangan yang
merupakan tugas perkembangan, merupakan pedoman bagi para orang tua untuk
mengetahui harapan anak-anak yang memsuki periode metamorphosis ini. Selain itu
anak-anak juga sadar bahwa mereka memasuki tahap baru dalam kehidupan, dan
seperti halnya dalam semua penyesuaian diri dengan harapan sosial yang baru,
sebagian besar menganggap masa puber sebagai periode yang sulit dalam kehidupan.
2.2 Tahap – tahap Pubertas
2.2.1 Masa Pra-pubertas (12 - 13
tahun)
Masa ini disebut juga masa pueral,
yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja. Pada anak perempuan, masa ini
lebih singkat dibandingkan dengan anak laki-laki. Pada masa ini, terjadi
perubahan yang besar pada individu, yaitu meningkatnya hormon seksualitas dan mulai
berkembangnya organ-organ seksual serta organ-organ reproduksi remaja.
Pada fase ini, terjadi perkembangan
intelektual yang sangat pesat, sehingga seringkali individu-individu ini
cenderung bersikap suka mengkritik (karena merasa tahu segalanya), yang sering
diwujudkan dalam bentuk pembangkangan ataupun pembantahan terhadap orang tua,
mulai menyukai orang dewasa yang dianggapnya baik, serta menjadikannya sebagai
"hero" atau pujaannya. Perilaku ini akan diikuti dengan meniru segala
yang dilakukan oleh pujaannya, seperti model rambut, gaya bicara, sampai dengan
kebiasaan hidup pujaan tersebut. Ekspresi ini menunjukkan pula terjadinya
proses erosi percaya diri, namun bisa pula terjadi perkembangan positif seperti
meningkatnya rasa percaya diri.
Selain itu, pada masa ini individu
juga cenderung lebih berani mengutarakan keinginan hatinya, lebih berani
mengemukakan pendapatnya, bahkan akan mempertahankan pendapatnya sekuat
mungkin. Hal ini yang sering ditanggapi oleh orang tua sebagai pembangkangan. individu
tidak ingin diperlakukan sebagai anak kecil lagi. Mereka lebih senang bergaul
dengan kelompok yang dianggapnya sesuai dengan kesenangannya. Mereka juga
semakin berani menentang tradisi orang tua yang dianggapnya kuno dan
tidak/kurang berguna, maupun peraturan-peraturan yang menurut mereka tidak
beralasan, seperti tidak boleh mampir ke tempat lain selepas sekolah, dan
sebagainya. Mereka akan semakin kehilangan minat untuk bergabung dalam kelompok
sosial yang formal, dan cenderung bergabung dengan teman-teman pilihannya.
Misalnya, mereka akan memilih main ke tempat teman karibnya daripada bersama
keluarga berkunjung ke rumah saudara.
Tetapi, pada saat yang sama, mereka
juga butuh pertolongan dan bantuan yang selalu siap sedia dari orang tuanya,
jika mereka tidak mampu menjelmakan keinginannya. Pada saat ini adalah saat
yang kritis. Jika orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan psikisnya untuk
mengatasi konflik yang terjadi saat itu, remaja akan mencarinya dari orang
lain. Orang tua harus ingat, bahwa masalah yang dihadapi individu ini, meskipun
bagi orang tua itu merupakan masalah sepele, tetapi bagi mereka itu adalah
masalah yang sangat-sangat berat.
2.2.2 Masa pubertas (14 - 16 tahun)
Masa ini disebut juga masa remaja
awal, dimana perkembangan fisik mereka begitu menonjol. Remaja sangat cemas
akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia
memang bukan anak-anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil
akibat dari perkembangan hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat. Keinginan
seksual juga mulai kuat muncul pada masa ini. Pada remaja wanita ditandai
dengan datangnya menstruasi yang pertama, sedangkan pada remaja pris ditandai
dengan datangnya mimpi basah yang pertama. Remaja akan merasa bingung dan malu
akan hal ini, sehingga orang tua harus mendampinginya serta memberikan
pengertian yang baik dan benar tentang seksualitas. Jika hal ini gagal
ditangani dengan baik, perkembangan psikis mereka khususnya dalam hal
pengenalan diri/gender dan seksualitasnya akan terganggu. Kasus-kasus gay dan
lesbi banyak diawali dengan gagalnya perkembangan remaja pada tahap ini.
Di samping itu, remaja mulai mengerti
tentang gengsi, penampilan, dan daya tarik seksual. Karena kebingungan mereka
ditambah labilnya emosi akibat pengaruh perkembangan seksualitasnya, remaja
sukar diselami perasaannya. Kadang mereka bersikap kasar, kadang lembut. Kadang
suka melamun, di lain waktu dia begitu ceria. Perasaan sosial remaja di masa
ini semakin kuat, dan mereka bergabung dengan kelompok yang disukainya dan
membuat peraturan-peraturan dengan pikirannya sendiri.
2.2.3 Masa akhir pubertas (17 - 18
tahun)
Pada masa ini, remaja yang mampu
melewati masa sebelumnya dengan baik, akan dapat menerima kodratnya, baik
sebagai laki-laki maupun perempuan. Mereka juga bangga karena tubuh mereka
dianggap menentukan harga diri mereka. Masa ini berlangsung sangat singkat.
Pada remaja putri, masa ini berlangsung lebih singkat daripada remaja pria,
sehingga proses kedewasaan remaja putri lebih cepat dicapai dibandingkan remaja
pria. Umumnya kematangan fisik dan seksualitas mereka sudah tercapai sepenuhnya.
Namun kematangan psikologis belum tercapai sepenuhnya.
2.3 Ciri – ciri Masa Puber
Pada
masa puber ini merupakan periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan-perubahan
perkembangan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang
kehidupan ( Hurlock,1980 ). Ciri-ciri ini dapat kita temui, antara lain :
1. Masa puber adalah periode tumpang tindih
Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang
tindih karena mencakup tahun-tahun akhir masa anak-anak dan tahun-tahun awal
masa remaja. Sampai anak matang secara seksual, dikenal sebagai anak puber.
Setelah matang secara seksual anak dikenal sebagai remaja atau remaja muda.
2. Masa puber adalah periode yang singkat
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi
di dalam mapun di luar tubuh, masa puber relative merupakan periode yang
singkat, sekitar dua sampai empat tahun. Anak yang mengalami masa puber selama
dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang cepat matang, sedangkan yang
memerlukan tiga sampai empat tahun dianggap sebagai anak yang lambat matang.
Anak perempuan cenderung lebih cepat matang daripada anak laki-laki.
3. Masa puber merupakan masa pertumbuhan dan perubahan
yang pesat
Masa puber atau pubertas adalah salah satu dari dua
periode dalam rentang kehidupan yang ditandai oleh pertumbuhan yang pesat dan
perubahan yang mencolok dalam proporsi tubuh. Perubahan-perubahan pesat yang
terjadi selama masa puber menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak
aman, dan dalam banyak kasus mengakibatkan perilaku kurang baik. Tumbuh pesat
ini berlangsung satu atau dua tahun sebelum anak matang secara seksual dan
berlangsung terus selama enam bulan sampai setahun kemudian.
4. Masa puber merupakan fase negative
Istilah fase menunjukkan periode yang berlangsung
singkat, negative berarti individu mengambil sikap anti terhadap kehidupan atau
kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang.
Sikap dan perilaku negative merupakan ciri dari bagian awal masa puber dan yang
terburuk dari fase negatif akan berakhir bila individu menjadi matang secara
seksual.
2.4 Perubahan-perubahan pada Masa
Pubertas
2.4.1 Perubahan Seksual
Kematangan
seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan-perubahan yang terjadi pada
masa remaja, yang ditandai dengan perubahan pada ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri
seks skunder. Meskipun perkembangan ini biasanya mengikuti suatu urutan
tertentu, namun urutan dari kematangan seksual tidak sama pada setiap anak dan
terdapat perbedaan individual dalam umur dari perubahan tesebut.
1.
Ciri-ciri seks primer
Ciri-ciri
seks primer pada dasarnya langsung berhubungan dengan proses reproduksi.
Ciri-ciri seks primer antara laki-laki dan perempuan itu berbeda. Bagi anak
laki-laki, ciri-ciri seks primer yang sangat penting ditunjukkan dengan
pertumbuhan yang cepat dari batang kemaluan (penis) dan kantung kemaluan
(scrotum), yang mulai terjadi pada usia 12 tahun dan berlangsung sekitar 5
tahun untuk penis dan 7 tahun untuk scrotum (Selfert & Hoffnung, 1994).
Oleh
karena itu kadang – kadang pada usia 12 tahun anak laki-laki kemungkinan
mengalami penyemburan air mani pertama yang dikenal dengan mimpi basah.
Sementara
itu, pada anak perempuan perubahan seksual, ciri-ciri primernya ditandai dengan
munculnya periode menstruasi, yang disebut dengan menarche, yaitu menstruasi
yang pertama dialami oleh seorang gadis. Terjadinya menstruasi pertama
menunjukkan kematangan, sehingga memungkinan mereka untuk mengandung dan melahirkan.
Oleh
sebab itu, menstruasi pertama pada anak perempuan didahului oleh sejumlah
perubahan lain yang meliputi pembesaran payudara, kemunculan rambut di daerah
kelamin dan pembesaran pinggul dan bahu.
2.
Ciri-ciri seks sekunder
Ciri-ciri
seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan
dengan proses reproduksi, tetapi merupakan tanda-tanda yang membedakan
laki-laki dan perempuan. Tanda-tanda jasmaniah ini muncul sebagai konsekuensi
dari berfungsinya hormon. Di antaranya tanda-tanda jasmaniah laki-laki adalah
tumbuhnya jakun, bahu, dan dada melebar, suara berat, tumbuh bulu di ketiak, di
dada, di kaki, di lengan, dan di sekitar kemaluan serta otot-otot menjadi kuat.
Sedangkan
pada perempuan terlihat pada payudara dan pinggul yang membesar, suara menjadi
halus, tumbuh bulu di ketiak dan di sekitar kemaluan.
2.4.2 Perubahan Fisik
Pada
masa pubertas ini terjadi perubahan-perubahan fisik secara dramatis atau apa
yang disebut dengan “growth spurt” (percepatan pertumbuhan), di mana terjadi
perubahan dan percepatan pertumbuhan di seluruh bagian dan dimensi fisik
(Sigler & Stevenson, 1993), baik bertambah berat dan tinggi badan,
perubahan dalam proporsi dan bentuk tubuh, maupun pencapaian kematangan seksual
(Papalia, Old & Feldom, 2008).
Secara
umum, perubahan-perubahan fisik dalam masa pubertas disebabkan oleh matangnya
kelenjar pituitari (pituitari gland), yakni kelenjar endoktrin yang berhubungan
dengan otak. Percepatan pertumbuhan yang terjadi selama masa puber ini hanya
berlangsung sekitar 2 tahun, dan setelah masa tersebut berakhir anak itu
mencapai kematangan seksual. Pada dasarnya perempuan mengalami percepatan
pertumbuhan fisik lebih awal 2 tahun dibanding dengan laki-laki.
Ciri-ciri
pertumbuhan fisik perempuan pada masa puber antara lain ; badan anak perempuan
mempunyai bentuk yang khas wanita, seperti berpinggul besar, berpayudara.
Sedangkan pada anak laki-laki memiliki ciri-ciri bertambah lebarnya bahu.
Seiring
dengan pertambahan tinggi dan berat badan, percepatan pertumbuhan selama masa
pubertas juga terjadi pada proporsi tubuh. Bagian-bagian tubuh tertentu yang
sebelumnya terlalu kecil, pada masa pubertas ini menjadi besar. Hal ini
terlihat jelas pada pertumbuhan tangan dan kaki, yang sering terjadi tidak
proporsional. Perubahan proporsi tubuh yang tidak seimbang ini menyebabkan anak
merasa kaku dan canggung, serta khawatir bahwa badannya tidak akan pernah
serasi dengan tangan dan kakinya.
Perubahan-perubahan
dalam proporsi tubuh selama masa pubertas, juga terlihat pada perubahan ciri-ciri
wajah, di mana wajah anak-anak mulai menghilang. Seperti dahi yang semula
sempit sekarang menjadi lebih luas, mulut lebar dan bibir menjadi lebih penuh.
Di samping itu, dalam perubahan struktur kerangka, terjadi percepatan
pertumbuhan otot, sehingga mengakibatkan terjadinya pengurangan jumlah lemak
dalam tubuh. Perkembangan otot laki-laki itu lebih cepat dari pada perempuan,
sehingga anak laki-laki lebih kuat dari pada anak perempuan.
2.4.3 Perkembangan Motorik
Pada
masa pubertas perkembangan motorik anak lebih sempurna dan terkoordinasi dengan
baik, seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan anak. Anak terlihat
sudah mampu mengontrol dan mengkoordinasi gerakan anggota tubuhnya seperti
tangan dan kaki dengan baik. Mampu menjaga keseimbangan badannya.
Untuk
memperhalus ketrampilan-ketrampilan motorik anak harus terus melakukan berbagai
aktifitas fisik, misalnya olahraga. Bersaing dan meningkatkan harga diri.
2.5 Akibat-akibat Perubahan Fisik
Masa Puber
Perubahan
fisik pada masa puber mempengaruhi semua bagian tubuh, baik eksternal maupun
internal. Meskipun akibatnya biasanya terjadi sementara, namun cukup
menimbulkan perubahan dalam pola perilaku, sikap dan kepribadian. Namun
demikian ada bukti yang menunjukkan bahwa perubahan dalam sikap dan perilaku
yang terjadi pada saat ini lebih merupakan akibat dari perubahan sosial
daripada akibat perubahan kelenjar yang berpengaruh pada keseimbangan tubuh (
Hrlock, 1980 ). Semakin sedikit simpati dan pengertian yang diterima anak puber
dari orang tua, kakak adik, guru-guru dan teman-teman dan semakin besar harapan
sosial pada periode ini, semakin besar akibat psikologis dari
perubahan-perubahan fisik. Perubahan masa puber terhadap sikap dan perilaku
yang paling umum, paling serius dan paling kuat seperti dipaparkan di bawah
ini.
1.
Ingin menyendiri
Kalau perubahan
masa puber mulai terjadi anak-anak biasanya menarik diri dari teman-temannya
dan dari berbagai kegiatan keluarga dan sering bertengkar dengan teman-teman
dan anggota keluarga. Gejala menarik diri ini mencakup ketidakinginan
berkomunikasi dengan orang-orang lain.
2.
Bosan
Anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya
amat digemari, tugas-tugas sekolah, kegiatan social dan kehidupan pada umumnya.
Akibatnya, anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasi diberbagai bidang
cenderung menurun.
3.
Inkoordinasi
Pertumbuhan
pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi gerakan dan anak akan
merasa kikuk dan janggal selama beberapa waktu. Setelah pertumbuhan melambat,
koordinasi akan membaik secara bertahap.
4.
Antagonisme sosial
Anak puber
seringkali tidak mau bekerjasama, sering membantah dan menentang. Permusuhan
terbuka antara dua jenis kelamin berlainan diungkapakan dalam kritik dan
komentar-komentar yang merendahkan. Dengan berlanjutnya masa puber, anak
kemudian menjadi ramah, lebih dapat bekerja sama dan lebih sabar kepada orang
lain.
5.
Emosi yang meninggi
Kemurungan,
merajuk, ledakan amarah dan kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang
sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian awal masa puber. Pada masa ini anak
merasa khawatir, gelisah dan cepat marah. Sedih, mudah marah dan suasana hati
yang negatif sangat sering terjadi selama masa prahaid dan awal periode haid. Dengan
semakin matangnya keadaan fisik, ketegangan mulai berkurang dan anak sudah mulai
mampu mengendalikan emosinya.
6.
Hilangnya kepercayaan diri
Anak-anak yang
tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekarang menjadi kurang percaya diri
dan takut akan kegagalan karena daya tahan fisik menurun dank arena kritik yang
bertubi-tubi dari orang tua dan teman-temannya. Banyak anak laki-laki dan
perempuan setelah masa puber mempunyai perasaan rendah diri.
7.
Terlalu sederhana
Perubahan tubuh
yang terjadi selama masa puber menyebabkan anak menjadi sangat sederhana dalam
segala penampilannya karena takut orang lain akan memperhatikan perubahan yang
dialaminya dan memberi komentar yang buruk.
Hurlock
(1980) mengungkapkan bahwa pada umunya pengaruh masa puber lebih banyak pada
anak perempuan daripada laki-laki, sebagian disebabkan karena anak perempuan biasanya
lebih cepat matang daripada anak laki-laki dan sebagian Karena banyak
hambatan-hambatan sosial mulai ditekankan pada perilaku anak perempuan justru
pada saat anak perempuan mencoba untuk membebaskan diri dari berbagai pembatasan.
Karena mencapai masa puber lebih dulu, anak perempuan lebih cepat menunjukkan
tanda-tanda perilaku yang mengganggu daripada anak laki-laki. Tetapi perilaku
anak perempuan lebih cepat stabil daripada anak laki-laki dan anak perempuan
mulai berperilaku seperti sebelum masa puber.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan individu itu sangat unik. Hal ini
terbukti dengan adanya ciri-ciri yang dialami oleh individu pada tahapannya.
Perbedaan sikap dan tingkah laku yang terjadi dan dialami oleh individu pada
masa puber ini. Tugas perkembangan yang berbeda pula serta permasalahan yang
ditimbulkan juga berlainan.
Pubertas berasal dari bahasa latin “pubescere”,
artinya mendapat rambut kemaluan, yakni masa awal terjadinya pematangan
seksual, sehingga dapat disimpulkan bahwa pubertas (puberty) ialah suatu
periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi dengan pesat.
Masa puber merupakan
suatu peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 10/12
tahun sampai dengan 16/18 tahun. Pada anak perempuan, biasanya akan mengalami
pubertas yang lebih dahulu dibandingkan dengan anak laki-laki, yakni pada saat
anak berusia 10 tahun sampai 16 tahun.
Ciri-ciri pubertas antara lain ; masa puber adalah periode tumpang tindih, periode
yang singkat, masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat, dan merupakan tahapan
yang negatif pula. Disertai dengan perubahan seksualitas, perubahan dan
pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, dan sebagainya.
Pada masa puber ini,
individu menimbulkan sikap dan tingkah laku, yaitu ; adanya keinginan untuk
menyendiri, bosan, inkoordinasi, antagonisme sosial, emosi meninggi, hilangnya
kepercayaan diri, serta terlalu sederhana.
3.2 Saran dan Kritik
Di dalam melakukan pelayanan bimbingan dan konseling
seorang konselor perlu memperhatikan :
- Perkembangan invidu yang terjadi, terutama pada masa puber.
- Penanganan masalah yang dilakukan oleh konselor kepada konseli disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
- Permasalahan yang sering muncul merupakan permasalahan yang nyata dan terbukti di dalam kehidupan, sehingga pelayanan yang diberikan harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan tepat dengan sasaran.
Semoga makalah yang kami susun ini dan bermanfaat
bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik kami
tunggu.
DAFTAR
PUSTAKA
Mappiare, Drs. Andi. Psikologi Remaja. 1982. USAHA
NASIONAL:Surabaya.
Taniputera, Ivan. Psikologi Kepribadian.
2005. AR-RUZZ:Jogjakarta.
Dra. Desmita.
M.Si, Psikologi Perkembangan Peserta
Didik. 2009.
PT. REMAJA
ROSDAKARYA:Bandung
Afifah, Dian Ratnaningtyas, M.Psi dan
Hery Bagus Anggoro, S.Pd. Diktat Kuliah
Perkembangan Individu I.
http://www.iblogronnp.com/2009/07/how-can-i-cope-with-stress-at-school.html
Langganan:
Postingan (Atom)